Martabak Salah Satu Menu Dessert Terbaik Indonesia
Martabak, yang sering di nikmati sebagai makanan penutup di Indonesia, merupakan salah satu menu yang sangat di gemari. Namun, mungkin Anda pernah bertanya-tanya bagaimana sejarah martabak di Indonesia? Seiring dengan popularitasnya, tentu menarik untuk menggali lebih dalam mengenai asal-usul dan evolusi makanan lezat ini.
Sejarah
Dessert ini memiliki sejarah panjang dan kaya yang mencerminkan perjalanan kuliner yang menarik. Asal-usul di yakini berasal dari Timur Tengah. Hidangan ini di kenal dengan nama “mutabbaq” di wilayah tersebut, yang secara harfiah berarti “lipatan” atau “terlipat”. Mutabbaq adalah hidangan yang terbuat dari adonan tepung yang di isi dengan berbagai bahan, lalu dilipat dan dimasak hingga renyah.
Makanan ini kemudian menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui perdagangan dan migrasi. Di Indonesia, makanan ini mulai populer pada abad ke-20 dan mengalami berbagai modifikasi lokal. Masyarakat Indonesia menyempurnakannya dengan menambahkan berbagai bahan dan rempah khas lokal, seperti cokelat, keju, dan kacang, serta menciptakan variasi manis dan gurih.
Sebutan Martabak di Berbagai Tempat
Sebutan dessert ini dapat berbeda-beda tergantung pada wilayahnya:
- Di Indonesia: Martabak di kenal dengan dua jenis utama: Manis dan Telor. Martabak Manis biasanya diisi dengan cokelat, keju, atau kacang, sementara Martabak Telor di isi dengan daging cincang dan rempah.
- Di Malaysia: Makanan ini di kenal dengan sebutan “Roti John“, terutama untuk versi yang lebih mirip dengan roti lapis yang di isi dengan daging dan telur.
- Di Timur Tengah: Disebut “Mutabbaq” atau “Murtabak”, yang merujuk pada hidangan yang lebih gurih dan sering kali diisi dengan daging atau sayuran.
Kesimpulan
Martabak adalah contoh bagaimana sebuah hidangan dapat beradaptasi dan berevolusi seiring dengan penyebarannya ke berbagai budaya. Secara khusus, dari asal-usul Timur Tengah hingga menjadi salah satu kuliner khas Indonesia, dessert ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya tradisi kuliner global. Selain itu, variasi nama dan bahan yang di gunakan di berbagai tempat juga menambah keunikan dan kekayaan dessert ini, sehingga menjadikannya sebagai salah satu makanan penutup yang sangat di cintai di seluruh dunia.